Minggu, 08 Desember 2013



Sekilas isi buku:

Sejarah fiqh mazhab ini diawali oleh Imam Syafi'i, yang hidup di zaman pertentangan antara aliran Ahlul Hadits (cenderung berpegang pada teks hadist) dan Ahlur Ra'yi (cenderung berpegang pada akal pikiran atau ijtihad). Imam Syafi'i belajar kepada Imam Malik sebagai tokoh Ahlul Hadits, dan Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani sebagai tokoh Ahlur Ra'yi yang juga murid Imam Abu Hanifah. Imam Syafi'i kemudian merumuskan aliran atau mazhabnya sendiri, yang dapat dikatakan berada di antara kedua kelompok tersebut.

Imam Syafi'i menolak Istihsan dari Imam Abu Hanifah maupun Mashalih Mursalah dari Imam Malik. Namun demikian Mazhab Syafi'i menerima penggunaan qiyas secara lebih luas ketimbang Imam Malik. Meskipun berbeda dari kedua aliran utama tersebut, keunggulan Imam Syafi'i sebagai ulama fiqh, ushul fiqh, dan hadits di zamannya membuat mazhabnya memperoleh banyak pengikut; dan kealimannya diakui oleh berbagai ulama yang hidup sezaman dengannya.

Qaul Qadim dan Qaul Jadid
Imam Syafi'i pada awalnya pernah tinggal menetap di Baghdad. Selama tinggal di sana ia mengeluarkan ijtihad-ijtihadnya, yang biasa disebut dengan istilah Qaul Qadim ("pendapat yang lama").
Ada yang berpendapat bahwa ...

Ketika kemudian pindah ke Mesir karena munculnya aliran Mu’tazilah yang telah berhasil memengaruhi kekhalifahan, ia melihat kenyataan dan masalah yang berbeda dengan yang sebelumnya ditemui di Baghdad. Ia kemudian mengeluarkan ijtihad-ijtihad baru yang berbeda, yang biasa disebut dengan istilah Qaul Jadid ("pendapat yang baru").

Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak semua qaul jadid menghapus qaul qadim. Jika tidak ditegaskan penggantiannya dan terdapat kondisi yang cocok, baik dengan qaul qadim ataupun dengan qaul jadid, maka dapat digunakan salah satunya. Dengan demikian terdapat beberapa keadaan yang memungkinkan kedua qaul tersebut dapat digunakan, dan keduanya tetap dianggap berlaku oleh para pemegang Mazhab Syafi'i...
Benarkah pernyataan dua aline terakhir di atas...? jawabannya ada di buku ini
Harga Rp. 185.000,- ( belum di discount )

Selasa, 12 November 2013




IBNU QUDAMAH (164-241 H)
                                                 ( Fiqh Madzhab Hambali )
Nama lengkapnya adalah Imam Mawaffaq ad-Din Abdullah bin Ahmad bin Qudama al-Maqdisi.

Ibnu Qudamah adalah ulama besar mazhab Hanbali. Ia telah menulis beberapa kitab, kebanyakan adalah kitab fikih mazhab Hanbali, di antaranya yang sangat terkenal adalah kitab Al-Mughni. Kitab ini dikenal sebagai textbook fikih mazhab Hanbali. Ia dijuluki Syaikhul Islam.

Ibnu Qudamah lahir di Jamail, Palestina pada 1147 M (541 H). Ia telah hafal Al-Qur'an di usia sangat mudaSaat ia berusia 10 tahun, keluarganya pindah ke Damaskus (syria). Di usia 20 tahun ia pergi untuk mencari ilmu ke Baghdad bersama sepupunya, Abdul Ghani. Gurunya di Baghdad yang paling terkenal adalah Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Ibnu Qudamah tidak hanya sibuk mencari ilmu, tapi ia juga terlibat penuh dalam jihad fi sabililah bersama Sultan Salahuddin melawan Pasukan Salib di tahun 1187 M (573 H) dan saat penaklukkan kembali Jerusalem. I

Ulama besar ini wafat pada hari Sabtu, 7 Juli 1223 M (620 H), tepat di Hari Idul Fitri.

SINOPSIS:

Kitab Al-Mughni karya Imam Ibnu Qudamah adalah kitab fikih yang paling populer di kalangan mazhab Hanbali. Ia menyusun kitab ini dalam bentuk fiqh muqorrin (fikih perbandingan antar mazhab). Di kitabnya ini Imam Ibnu Qudamah tidak hanya menjelaskan ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam kitab mukhtashor dan menerangkan maksud-maksud yang terkandung didalamnya, namun juga menganalisa semua poin utama yang berkaitan dengan suatu masalah yang disebutkan didalamnya.

Ia juga menyebutkan perbedaan riwayat yang berkembang di kalangan para pengikut mazhab Hanbali mengenai masalah tersebut. Kemudian beliau juga memaparkan perbedaan riwayat yang terjadi di antara sejumlah imam yang berasal dari berbagai mazhab. Bahkan, beliau juga menyebutkan pendapat mazhab sejumlah ulama yang sudah tidak berkembang lagi, seperti mazhab Hasan al-Basri, Atha’, Sufyan ats-Tsauri dan lainnya.

Imam Ibnu Qudamah juga menyebutkan dalil-dalil yang digunakan oleh ulama lainnya yang mengungkap suatu pendapat dalam masalah tertentu kemudian dalil tersebut beliau jelaskan sisi kekuatan dan kelemahannya.

Tanpa diragukan lagi, kitab Al-Mughni ini merupakan kajian fikih terbaik yang telah disusun dalam format fikih Perbandingan. Oleh karena itu, para ulama yang berasal dari mazhab-mazhab lain sangat menghargai kitab Al-Mughni ini, dan menganggapnya sebagai salah satu referensi dalam bidang Fiqih Perbandingan.*

discount 20%
Hp : 08561105 - 081318421358

Senin, 30 September 2013



Buku "Al-Jawabul Kafi"
 
Penulis: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
 
Cinta, Sesuatu yang bermula dari hati. Apabila ia kelola dengan cara yang benar, tentunya akan mengantarkan pemiliknya menuju kebahagiaan. Namun bila yang terjadi adalah sebaliknya, tentu ia akan menyeret pemiliknya menuju kehancuran.
 
Suatu hari dihadapkanlah kepada Ibnu Abbas seorang pemuda kurus kering tampak seperti tulang berbalut kulit.Beliaupun bertanya,”Ada apa gerangan dengan pemuda ini ?” Orang-orang menjawab,”Ia sedang dilanda ‘isyq (mabuk cinta).”Lantas Ibnu Abbas segera memohon perlindungan pada Allah dari isyq sepanjang umurnya.
 
Ishaq bin Ibrahim berkata, “Ruh orang-orang yang mencintai itu wangi nan lembut. Badan mereka tipis dan ringan. Hiburan mereka adalah persahabatan. Kata-kata mereka menghidupkan hati dan menambah kecerdasan akal. Kalau saja bukan karena cinta,tentu kenikmatan dunia ini tidak akan ada lagi.”
 
Al-Jawabul Kafi, Solusi Qur'ani dalam mengatasi masalah hati. Sebuah kitab fenomenal karya Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah,s eorang Ulama, pakar masalah hati, ahli tafsir, ahli hadits, dan sederet ilmu syar'i lainnya yang tidak dapat di ragukan lagi kedalaman dan keluasan ilmunya. Seperti judulnya, buku ini akan memandu pembaca mengelola hati dengan lebih baik. Di lengkapi contoh-contoh berbagai permasalahan hati dan juga solusi untuk mengobatinya. Selamat membaca...!
 
Tebal 564 halaman (Hardcover)
 
Harga Rp. 110,000. belum di discount
 
NB: Harga diluar ongkos kirim
 
Pemesanan/Order: 081318421358-08561105180
 
Barakallahu fiykum

Jumat, 14 Juni 2013

KURMA DATE CROWN UNI EMIRAT ARAB...







Product Description

Kurma kualitas premium jenis kurma kholas diimpor dari Uni Emirat Arab ( Premium Emirates Dates) . Dari kurma emirat terbaik rasa lebih lembut, hitam manis murni tanpa gula tambahan, biji kecil, lezat dan nikmat, dikemas eksklusif ukuran 1kg.
Date Crown adalah merek varian kholas internasional terkenal sejak diluncurkan ke pasar pada tahun 2009. Date Crown dikemas dalam desain menarik terinspirasi dari budaya Arab yang mencerminkan kurma sebagai bahan makanan utama peradaban Arab yang memliki banyak khasiat dan manfaat.
Pemasaran Date Crown sudah meliputi Kuwait, Qatar, Oman, Bahrain, Maroko, Yaman, India, Australia dan Cina. Memiliki rencana memperluas di seluruh Eropa, Levant, dan Asia Selatan.

Isi: 1 Kg
BPOM RI ML: 357458004003
Produsen : 
Al Foah Company LLC Al Ain, United Arabic Emirates
Diimpor oleh: 
PT. Exindokarsa Agung Jakarta

Harga Murah Banget,,,Pesan Sekarang Juga
Hp : 08561105180 / 081318421358

Sabtu, 18 Mei 2013




Tafsir Al-Munir
Penulis : Prof.Dr.Wahbah Az-Zuhaili

Tafsir Al-Munir adalah hasil karya tafsir terbaik yang pernah dimiliki umat Islam di era modern ini. Buku ini sangat laris di Timur Tengah dan negara-negara di jazirah Arab. Karya ini hadir sebagai rujukan utama di setiap kajian tafsir di setiap majelis ilmu. Secara bobot dan kualitas, buku ini jelas memenuhi hal tersebut.

Dalam karya fenomenal Prof. Dr. Wahbah Zuhaili ini, Anda akan mendapatkan pembahasan-pembahasan penting dalam mengkaji Al-Qur’an yaitu:


  • metode penyusunan tafsir ini, berdasar pada metode tafsir bil-ma`tsur dan tafsir bir-ra`yi.

  • ada pejelasan kandungan ayat secara terperinci dan menyeluruh.

  • dijelaskan sebab turunnya ayat (azbabun nuzul ayat).

  • di setiap pembahasan ayat, diperincikan penjelasan dari segi qira’at, i’raab, balaghah, dan mufradat lughawiyyah.

  • tafsir ini berpedoman pada kitab-kitab induk tafsir dengan berbagai manhaj-Nya.

  • tafsir ini menghapus riwayat-riwayat Israiliyat.


Sebuah literatur tafsir Al-Qur’an yang harus Anda miliki, karena sangat lengkap dan bagus. Buku ini merupakan jilid ke-1 dari 15 jilid yang akan  diterbitkan


Kamis, 14 Maret 2013





Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib jilid 1-6

Penulis: Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani
Harga : Rp.515.000,-discount 30 %
Deskripsi : 6 Jilid. (HC)
PEMESANAN: 08561105180-081318421358
Etos kerja seseorang akan semakin semarak apabila imbalan dan upah yang akan diterimanya menjanjikan. Demikian pula semangat ibadah seorang muslim akan tumbuh bila janji pahala dan indahnya balasan bertabur di hatinya. Sebaliknya rasa takut kepada Allah akan semakin kuat jika dia mengetahui ancaman dan dosa melakukan perbuatan yang dilarang Allah dan RasulNya. Inilah fokus dari rangkaian hadits-hadits yang dicantumkan Imam al-Hafizh al-Mundziri, seorang ulama besar ahli hadits, dalam at-Targhib Wa at-Tarhib, yang merupakan kumpulan hadits-hadits Rasulullah a tentang Targhib (anjuran, dorongan, motivasi, janji pahala, balasan, surga) dan Tarhib (ancaman, peringatan, pantangan, akibat buruk, dosa dan neraka); dalam masalah akidah, ibadah, akhlak dan mua’amalah. Anda akan terkesima jika mengetahui bahwa ternyata kitab at-Targhib Wa at-Tarhib ini ditulis oleh al-Mundziri dengan hanya bersandarkan pada hafalan beliau semata, sebagaimana yang beliau katakan. Hanya saja tidak semua hadits yang dicantumkan oleh al-Mundziri dalam buku tersebut berderajat shahih dan dapat di jadikan landasan. Oleh karena itu, Imam ahli hadits abad ini, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani 5, tampil memberikan solusi. Beliau memilah dan memilih hadits-hadits yang shahih dan hasan dan meletakkannya menjadi kitab tersendiri; Shahih at-Targhib Wa at-Tarhib, yang terjemahannya ada di tangan anda ini. Sedangkan hadits-hadits yang dha’if dan lebih parah dari itu beliau letakkan dalam kitab tersendiri, Dha’if at-Targhib Wa at-Tarhib. Di sinilah letak kekuatan buku ini. Semua hadits yang termuat di dalamnya telah melalui seleksi studi dan penelitian yang detil dan komprehensif. Ditambah lagi dengan nama besar penyusunnya yang tak perlu diragukan lagi. Karya-karya tulisnya -dengan taufik Allah - dapat diterima di tengah masyarakat Islam. Dari mukadimah buku ini, maka anda akan mengetahui bahwa Syaikh al-Albani memang pakar besar dalam ilmu hadits. Buku ini akan memenuhi semua kebutuhan anda tentang anjuran dan ancaman dalam beribadah kepada Allah SWT. Rp. 85.000,- 536 hal. (HC) (Jilid. 1) Rp. 75.000,- 440 hal. (HC) (Jilid. 2) Rp. 85.000,- 512 hal. (HC) (Jilid. 3) Rp. 90.000,- 576 hal. (HC) (Jilid. 4) Rp. 85.000,- 448 hal. (HC) (Jilid. 5) Rp. 95.000,- 552 hal. (HC) (Jilid. 6) Pembahasan dalam Jilid 1: – Kitab Ikhlas – Kitab Sunnah – Kitab Ilmu – Kitab Thaharah – Kitab Shalat.


Judul asli: Jamiul bayan an ta’wil Ayi Al Qur’an
Penulis: Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath Thobari -rahimahullah-
Fisik: Buku ukuran sedang  15×23,5 cm, Hardcover
Penerbit: Pustaka Azzam

Harga: Jilid 1-26 lengkap, Rp 4.676.000,- discount 30 %

Rating: Best Seller
Pemesanan: 08561105180 atau 081318421358
Deskripsi:
Tafsir Ath-Thabari adalah kitab tafsir Al-Qur’an paling lengkap, paling tua, dan paling populer di kalangan ulama dan pencari ilmu. Ditulis oleh Imam Muhammad (Abu Ja’far) bin Jarir ath-Thabari (838 – 923 M), ulama asal Tabaristan (Persia). Karya ini aslinya berjudul Jami al-bayan an ta’wil ay al-Qur’an, namun lebih populer sebagai Tafsir Ath-Thabari.
Tafsir ini sangat panjang, awalnya terdiri dari 30 juz besar. Namun kemudian di edit ulang oleh penulisnya (ath-Thabari), dimana seluruhnya membutuhkan 3000 lembar kertas. Ini sekaligus menunjukkan keluasan ilmu sang mufassir. Maka tidaklah heran bila kitab ini menjadi rujukan utama kalangan ahli tafsir kemudian, seperti Imam Ibnu Katsir, Imam as-Suyuthi dan al-Baghawi.
Tafsir Ath-Thabari memuat istinbath (pengambilan hukum), menyampaikan perbedaan pendapat yang ada di kalangan ulama, dan memilih pendapat mana yang lebih kuat di antara pendapat-pendapat itu dengan sisi pandang yang didasarkan kepada logika dan pembahasan nash ilmiah yang teliti.
Imam Suyuthi dalam Al-Itqan mengatakan, “Ia adalah tafsir yang paling baik dan besar, memuat pendapat-pendapat para ulama, dan sekaligus menguatkan pendapat-pendapat itu, dan memuat uraian nahwu serta istinbath hukum. Dengan kelebihannya itu, ia menempati kualitas teratas dari kitab-kitab tafsir sebelumnya.”
Sedang Imam an-Nawawi berkata, “Umat Islam sepakat bahwa tidak ada seorangpun yang menulis tafsir sekaliber Tafsir Ath-Thabari.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkomentar, “Adapun dari tafsir-tafsir yang ada di tangan manusia, yang paling baik adalah tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabari. Ini karena ia menyebutkan ucapan-ucapan para salaf dengan sanad-sanad yang kokoh, tidak menukil kebid’ahan, dan tidak menukil dari orang-orang yang diragukan agamanya.” (Fatawa Ibnu Taimiyah, 2/192). Banyak pujian juga datang dari para ulama lainnya.
Jadi, Tafsir Ath-Thabari bisa dikatakan sebagai tafsir pertama dilihat dari waktu penulisan dan penyusunan keilmuannya. Karena kitab tesebut merupakan tafsir pertama yang sampai pada kita di saat tafsir-tafsir yang mendahuluinya telah lenyap ditelan perputaran jaman sehingga tidak sampai ke tangan kita. Adapun dilihat dari sisi penyusunan keilmuannya, maka ia tafsir yang memiliki ciri khas yang ditemukan oleh penulisnya yang kemudian ia tempuh sebagai metode tersendiri hingga ia persembahkan kepada umat manusia sebagai karya yang agung.
Dalam menafsirkan ayat-ayat, Ibnu Jarir ath-Thabari menolak bersandar pada logika semata. Ia umumnya menuliskan riwayat-riwayat beserta sanadnya yang sampai shahabat atau tabi’in, dengan memperhatikan ijma’ Ulama dan mengindahkan perbedaan pendapat bacaan ayat-ayat. Ia juga merujuk kepada bahasa Arab asli dalam menafsirkan kata dalam satu ayat yang kurang jelas.

Rabu, 13 Maret 2013




Judul: Tafsir Al Qurthubi
Judul Asli: Al Jami’ Lil Ahkam Al Qur’an
Penulis: Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Qurthubi Al Andalusi (Imam Al Qurthubi)
Penerbit: Pustaka Azzam (Hardcover)
Harga 1 set: Rp. 3.442.000,- discount 30%
PEMESANAN: 08561105180
Kitab tafsir paling lengkap dalam membahas fikih, Kitab tafsir ini mencakup berbagai madzhab fiqih walaupun perhatiannya terhadap aspek qiraat, irab, masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu Nahwu dan Balaghah, yang berkaitan dengan nasikh Mansukh juga sangat diperhatikan.Secara umum, dapat dikatakan bahwa Al Qurthubi semoga Allah merahmatinya, telah bersikap objektif dalam menyampaikan pembahasan-pembahasan yang ada dalam kitab tafsirnya, bersih dalam menyampaikan kritikan-kritikannya, menjauhi hal-hal yang tidak etis ketika sedang berdiskusi atau berdebat, menaruh perhatian besar terhadap ilmu tafsir dari berbagai aspeknya, serta mendalami setiap ilmu yang dipaparkan dan dibicarakan di dalam kitabnya itu.
Kitab tafsir yang memiliki sifat dan kedudukan seperti itu, sangatlah pantas untuk menjadi pusat perhatian para pakar dimana mereka semestinya berusaha untuk menjelaskan dan menerangkan sebagian pengertian yang belum jelas atau belum bisa difahami.
Tafsir Al Qurthubi dianggap sebagai sebuah ensiklopedi besar yang memuat banyak ilmu, diantara keistimewaannya adalah : Memuat hukum-hukum yang terdapat dalam Al Quran dengan pembahasan yang luas, kemudian Hadits-hadits yang ada didalamnya, ditakhrij, dan pada umumnya disandarkan langsung kepada orang yang meriwayatkannya




Judul asli : Musnad lil Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal
Penulis : Imam Ahmad bin hanbal -rahimahullah-
Takhrij hadits : Syaikh Al Muhadits Ahmad Muhammad Syakir -rahimahullah-
Fisik : buku ukuran sedang 15×23.5 cm, Hardcover
Penerbit: Pustaka Azzam
Harga: 
Rp 189.000,- discount  30%
Pemesanan : 08561105180
Musnad adalah kitab yang berisi kumpulan hadits yang  tidak diurut berdasarkan urutan bab-bab fiqih namun dikelompokkan/diurutkan  menurut setiap Shohabat rodliallohu anhum , baik hadits shahih, hasan atau dhaif. Urutan nama-nama para Shohabat didalam musnad kadang berdasarkan huruf hijaiyah atau alfabet sebagaimana dilakukan oleh ulama dan ini yang paling mudah, kadang juga berdasarkan pada kabilah dan suku, atau berdasarkan yang paling dahulu masuk Islam, atau berdasarkan negeri (asal).
Kitab hadits yang berbentuk musnad cukup banyak. Al Killani dalam kitabnya Ar Risalah Al Musthatharafah menyebutkan jumlahnya sebanyak 82 Musnad, diatara yang paling terkenal yaitu : Musnad karya Imam Abu Daud, Musnad karya Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad karya Imam Abu bakar Al Humaidi, Musnad karya Imam Abu Ya’la -rahimakumullah- . Kitab ini adalah jilid 10 dari terjemahan Kitab Musnad Imam Ahmad yang telah ditakhrij oleh Syaikh Al Muhadits Ahmad bin Muhammad Syakir -rahimahullah- .

Jumat, 22 Februari 2013




At-Tadzkirah Jilid 1 & 2


Sepanjang apa pun usia kehidupan duniawi kita tetap saja ia tidak memiliki keabadian. Berapa tahun kita ingin hidup di bumi ini ? 100 tahun ? 1000 Tahun? Atau berjuta tahun? Toh, semuanya tetap berakhir pada kepunahan , kematian ,kehancuran dan ketidakabadian. Dunia memang bukan tempat keabadian kita. Sumber keabadian hanya ada disana, di alam akhirat. Kita semua akan beranjak kesana cepat atau lambat . Dan kelak, keabadian kita hanya akan berakhir pada satu dari dua pilihan; surge atau neraka . Satu hal yang pasti, bahwa pilihan di negeri abadi itu sungguh-sungguh bergantung pada bagaimana kita  menyikapkannya di sini, di dunia ini.
Karena itu, pertannyaan terpenting yang harus selalu dapat kita jawab adalah” sidahkan kita menyiapkan bekal untuk keabadian itu?” jangan sampai penyesalan kita datang tidak pada waktunya . Sebab, itu hanya akan sia-sia belaka. Di akhirat kelak, penyesalan sedasyat apaun tidak ada gunanya.
Buku yang kini berada di tangan Anda ini adalah salah satu karya ilmiah terlengkap yang memuat penjelasan rinci tentang proses perjalanan kita menuju negeri keabadian itu. Dengan sangat detil dan mendalam, Iman Al-Qurthubi seorang alim yang tidak di ragukan lagi kredibilitasnya memaparkan perjalanan itu secara ilmiah,lengkapa dengan hujjah –hujjah yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, bila Anda adalah sosok yang peduli akan kehidupan abadi di akhirat ,mengapa Anda tidak menjadikan buku ini sebagai koleksianda.
Selamat membaca! Segera dapatkan discountnya hanya disini

Kamis, 07 Februari 2013



BUKU ENSIKLOPEDIA IBNU HAJAR AL-ASQALANI 1-2 JILID

ISI BUKU JILID 1 :


KITAB DZIKIR
Bab: Keutamaan Al Basmalah 2
Bab: Bershalawat untuk Nabi g 5
Bab: Tentang Majlis Dzikir 6
Bab: Doa Dibebaskan dari Neraka 32
Bab: Tentang Keutamaan Laa Ilaaha Illallaah 33
Bab: Riwayat-Riwayat tentang Al Baaqiyat Ash-Shalihat
dan Sebagainya 50
Bab: Kelengkapan tentang Tasbih dan Tahmid 57
Bab: Anjuran Bertasbih 81
Bab: Riwayat-Riwayat tentang Hauqalah (laa haula walaa
quwwata illaa billaah) 84
Bab: Dzikir-Dzikir tentang Asma‘ Allah Al Husna 92
Bab: Tentang Nama Allah Yang Paling Agung 104
Bab: Tentang Orang yang Mengucapkan: Laa Ilaaha Illallaahul
Malikul Haqqul Mubin (tidak ada sesembahan selain Allah,
Raja yang sebenar-benarnya lagi Maha Menjelaskan) 106
Bab: Riwayat-Riwayat Tentang Ucapan Setelah Adzan 107
Bab: Apa yang Diucapkan Ketika Menuju Masjid 110
Bab: Apa yang Diucapkan Ketika Masuk Masjid dan Ketika
Keluar dari Masjid 113
Bab: Apa yang Diucapkan bagi Orang yang
Mengumumkan Kehilangan Susuatu di Masjid 119
Bab: Apa yang Diucapkan Ketika Matahari Terbit 123
Bab: Apa yang Diucapkan setelah Wudhu 129
Bab: Apa yang Diucapkan Setelah Wudhu 147
Bab: Mengenai Orang yang Tidur Malam dalam Keadaan Suci 148
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Hendak Memasuki Tempat
Buang Hajat dan Keluar Darinya 149
Bab: Larangan Berdzikir dan Berbicara di Tempat Buang Hajat 159
Bab: Apa yang Diucapkan Setelah Shalat Shubuh 164
Bab: Riwayat-Riwayat Tentang Dzikir-Dzikir Setelah Shalat 168
Bab: Apa yang Diucapkan oleh Orang yang mendengar firman
Allah Ta’ala, أَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (Bukankah Allah
Hakim yang seadil-adilnya? (Qs. At-Tiin [95]: 8) 177
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Memasuki Waktu Pagi dan
Apabila Memasuki Waktu Sore 182
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Tertimpa Musibah 269
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Melihat Orang yang
Terkena Musibah 270
Bab: Doa Hendak Berhubungan Intim 271
Bab: Tentang Orang yang Diwajibkan Surga Baginya 272
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Mengenakan Pakaian 273
Bab: Dzikir-Dzikir Menjelang Tidur 284
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Tidak Dapat Tidur
(Sulit Tidur) 325
Bab: Apabila Terjaga dan Gelisah di Malam Hari 328
Bab: Apa yang Dibaca di Malam Hari 331
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Memasuki Rumahnya dan
Apabila Keluar Darinya 334
Bab: Doa Apabila Masuk Awal Bulan atau Awal Tahun 347
Bab: Berdzikir kepada Allah ketika Berjumpa dengan Musuh 348
Bab: Ketika Melewati Kuburan 349
Bab: Takbir 350
Bab: Tentang Jimat Abu Dujanah 350
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Marah 350
Bab: Doa Ketika Berduka 351
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Berhutang 356
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Mencapai Shaff Shalat 357
Bab: Apa yang Diucapkan Ketika Makan dan Minum 358
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Masuk Pasar 361
Bab: Dzikir-Dzikir Dalam Safar (Bepergian/Perjalanan) 362
Bab: Apa yang Diucapkan Ketika Singgah di Suatu Tempat
Singgah 372
Bab: Apa yang Dikatakan oleh Orang yang Menunggang
Tunggangan atau Menaiki Perahu 373
Apa yang Diucapkan Apabila Hewan Tunggangan Mengamuk 375
Apa yang Diucapkan Apabila Melihat Sebuah Desa/Kota 376
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Melihat Bulan Sabit 381
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Bintang Jatuh 385
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Angin Berhembus 386
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Jin Menjelma 389
Bab: Apa yang Diucapkan Apa Bila Mendengar Suara Guntur 390
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Takut kepada Sultan
(Penguasa) 393
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Takut kepada Suatu Kaum 395
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Melihat pada Cermin 398
Bab: Apa yang Diucapkan Apabila Melihat Sesuatu yang
Menakjubkan 400
Bab: Riwayat-Riwayat tentang Kaffarah Majlis 400
Bab: Tentang Isiti’adzah 431
KITAB ZUHUD DAN KELEMBUTAN HATI
Bab: Tentang Zuhud (Meninggalkan Kesenangan Duniawi) 435
Bab: Dunia itu Manis lagi Indah 439
Bab: Anjuran Mengecilkan Keduniaan 453
Bab: Tawadhu’ (Rendah Hati) 459
Bab: Riwayat-Riwayat Tentang Kesedihan 466
Bab: Tentang Hati 468
Bab: Apa yang Mencukupi Anak Adam dari Dunia 472
Bab: Orang-orang yang Memperbanyak (Harta) Adalah Mereka
yang Menyedikitkan (Pahala) 473
Bab: Riwayat-Riwayat Tentang Harapan dan Ajal 481
Bab: Hinanya Dunia Bagi Allah 493
Bab: ‘Uzlah (pengasingan diri) 495
Bab: Riya dan Sum’ah 497
Bab: Tentang Menangis 500
Bab: Tentang Wejangan-Wejangan 506
Bab: Seseorang Itu Akan Bersama Orang yang Dicintainya 513
Bab: Orang-Orang yang Saling Mencintai Karena Allah 514
Bab: Tentang Firasat 515
Bab: Tentang Kakunya Mata dan Kerasnya Hati 516
Bab: Melihatnya Malaikat Kepada Ahli Ketaatan dan Lainnya 517
Bab: Nafkah Halal dan Haram 518
Bab: Harta, Amal dan Keluarga Manusia 519
Bab: Berhenti dari Kemaksiatan 520
Bab: Tentang Diam dan Menjaga Lisan 521
Bab: Perkataan yang Diremehkan Manusia 527
Bab: Riwayat-Riwayat Tentang Melakukan Kebaikan dan
Keburukan 528
Bab: Tentang Orang yang Rela dengan Apa yang
Dianugerahkan kepadanya 529
Bab: Tentang Orang yang Ambisius Terhadap Keduniaan 530
Bab: Tentang Pemuda yang Menyerupai Orang Tua 532
Bab: Riwayat-Riwayat Tentang Kecintaan, Kemarahan dan
Pujian yang Baik 533
Bab: Mencintai Nabi g 535
Bab: Tentang Orang yang Diridhai Allah 535
Bab: Riwayat-Riwayat Tentang Orang-Orang yang Bertakwa 537
Bab: Pusatnya Takwa adalah Hatinya Orang-Orang yang ‘Arif 541
Bab: Amal Shalih 542
Bab: Tentang Kegembelan dan serba kekurangan 543
Bab: Perangkap-Perangkap Syetan 545
Bab: Keutamaan Orang-Orang Fakir 547
Bab: Tentang Orang yang Kepentingannya Selain Allah 556
Bab: Tentang Orang yang Tidak Diperdulikan 557
Bab: Meninggalkan Keduniaan untuk Para Ahlinya 558
Bab: Tidak Ada yang Dapat Memenuhi Perut Anak Adam
Selain Tanah 560
Bab: Tentang Berinfak dan Tidak Berinfak 563
Bab: Barangsiapa Mencintai Muslim karena Allah, Maka Akan
Dicintai oleh yang Lainnya 571
Bab: Anjuran Amar Ma’ruf Nahyi Munkar (mengajak kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran) 572
Bab: Tawakkal 574
Bab: Tentang Syukur dan Sabar 576
Bab: Cemas dan Berharap 580
Bab: Menghindari Dosa-Dosa Kecil 585
Bab: Orang yang Merinding karena Takut kepada Allah 587
Bab: Bukanlah Kekayaan Itu dengan Banyaknya Barang 587
Bab: Keyakinan 588
Bab: Apa yang Dikhawatirkan pada Orang Kaya dari
Hartanya dan Lainnya 589
Bab: Mencari yang Halal dan Mengupayakannya 591
Bab: Sederhana dan Konsisten Beramal 593
Bab: Sederhana dan Konsisten dalam Beramal 595
Bab: Riwayat Tentang Ujub (bangga diri) 595
Bab: Keutamaan Wara’ (‘alim, takwa, shalih) dan Zuhud 596
Bab: Qana’ah (puas hati) 596
Bab: Riwayat tentang Firasat 597
Bab: Tentang Santun dan Pelan-Pelan 597
Bab: Tentang Gurauan dan Janji 598
Bab: Malu Terhadap Allah b 598
Bab: Pujian Terhadap Sedikitnya Harta 599
Riwayat Tentang Orang yang Cerdas 600
Bab: Orang yang Bersabar terhadap Kehidupan yang Berat
dan Tidak Ragu 601
Bab: Menyegaja Kesalahan 602
Bab: Orang yang Makan yang Halal atau yang Haram 602
Bab: Orang yang Mencela Saudaranya karena Suatu Dosa 603
Bab: Sombong 604
Bab: Orang yang Sibuk dengan Aibnya Sendiri
Sehingga Tidak Memperhatikan Aib Orang Lain 604
Bab: Sederhana 605
Bab: Orang yang Menyakiti Para Wali Allah 606
Bab: Orang yang Memberi Salam kepada Orang yang
Dicintai Allah 606
Bab: Tentang Orang yang Mencari Keridhaan Allah 607
Bab: Tentang Orang-Orang yang Menikmati dan Orang-Orang
Yang Berlebihan dalam Berbicara 608
Bab: Hak Allah Atas Para Hamba 609
Bab: Orang yang Mengucapkan Kalimat yang Tidak
Diperdulikannya 611
Bab: Berlomba-Lomba dalam Hal Bangunan 613
Bab: Melunasi Hutang 614
Bab: Riwayat Tentang Kegelisahan 614
Bab: Menghinakan Amalan Hamba pada Hari Kiamat 615
Bab: Seorang Mukmin Adalah Cermin Bagi Mukmin Lainnya 615
Bab: Tentang Apa yang Didambakan Orang Kaya di Akhirat 616
Bab: Berbaik Sangka Terhadap Allah 616
Bab: Para Roh adalah Balatentara yang Berhimpun 617
Bab: Berputus Asa Terhadap Apa yang Ada di Tangan
Orang Lain 617
Bab: Bersegera kepada Ketaatan 618
Bab: Apa yang Dikhawatirkan dari Kekayaan 618
Bab: Tentang Jihad terhadap Hawa Nafsu 619
Bab: Tentang Orang yang Merahasiakan Rahasia yang
Baik atau Lainnya 620
Bab: Riwayat Tentang Ahlul Bala‘ 621
Bab: Tentang Orang yang Menerima Wejangan dan Lainnya 622
Bab: Kadar yang Tersisa dari Dunia 623
Bab: Dekatnya Kiamat 623
Bab: Sesaat, Sesaat 632
Bab: Mengingat Mati 633
Bab: Para Shahabat Rasulullah g di Masa Hidup
Rasulullah g 637
KITAB TAUBAT
Bab: Orang yang Takut terhadap Dosa 647
Bab: Kematian Adalah Kaffarah (Penebus Dosa) 649
Bab: Mengharapkan Kematian Bagi yang Percaya Diri Akan
Amalnya, dan Mengharapkannya Ketika Rusaknya Zaman 650
Bab: Tentang Dosa-Dosa Anak Adam 652
Bab: Tentang Taubat 653
Bab: Anjuran Bertaubat 658
Bab: Sampai Kapan Diterimanya Taubat Hamba? 660
Bab: Menyesali Dosa 663
Bab: Tentang Orang yang Melakukan Kebaikan-Kebaikan
Setelah Melakukan Keburukan-Keburukan 667
Bab: Mengakui Dosa 668
Bab: Tentang Orang yang Panjang Umur dari Kaum Muslimin 669
Bab: Tentang Umur-Umur Umat Ini 673
Bab: Riwayat tentang Istighfar 674
Bab: Anjuran Beristighfar 676
Bab: Menyegerakan Permohonan Ampun Kepada Allah c 684
Bab: Memperbanyak Istighfar 684
Bab: Tentang Membiasakan Istighfar. 687
Bab: Bertaubat Pada Malam Nisfu Sya’ban 687
Bab: Bagaimana Beristighfar 691
Bab: Istighfar untuk Kaum Mukminin dan Mukminat 693
Bab: Tentang Apa-Apa yang Dapat Menghapuskan
Kesalahan-Kesalahan 693
Bab: Tentang Keluasan Rahmat Allah dan Ampunan-Nya Atas
Dosa-Dosa 700


Rabu, 09 Januari 2013

Al Bidayah wa An Nihayah Edisi Lengkap





Inilah edisi terjemah Kitab Al Bidayah wa An-Nihayah  karya Imam Al Hafidz Ibnu Katsir -rahimahulloh- ini adalah satu dari sekian banyak buku induk sejarah dan biografi, yang menjadi pondasi penulisan sejarah Islam dan bangsa Arab .Kitab ini menjadi pintu masuk berbagai dekade penulisan sejarah , dimana kitab ini ditulis pada akhir abad ke 8 Hijriyah. Di samping itu, kitab ini adalah buah karya seorang ulama yang ahli hadits yang memahami hadits, yang mampu memperjelas kedudukan hadits dan menulis berbagai dasar-dasar ilmu hadits, dalam keilmuan ini dia mencapai level bergelar huffazh (penghafal hadits).
     Keahliannya itu sangat berpengaruh pada kitab karyanya ini. Pcmbahasan yang ibnu katsir -rahimahulloh- kemukakan dalam kitab ini adalah awal mula manusia yang menjadi khalifah di muka bumi, kisah-kisah para nabi, dan umat-umat terdahulu sesuai dengan penjelasan Al Qur'an dan hadits-hadits shahih. Beliau -rahimahulloh-  juga mengupas tentang khabar gharib (langka), munkar dan khabar yang bersumber dari kaum Israil. Langkah selanjutnya dia menegaskan tentang sejarah perjalanan hidup Nabi Muhammad, -Sholallahu Alaihi Wassalam-  dan sejarah perkembangan Islam hingga pada masa hidup beliau -rahimahulloh-  ( pada abad ke 8 Hijriah) .Kemudian dia beralih pada pembahasan tentang fitnah (bencana yang menimpa umat manusia), tanda-tanda Hari Kiamat, dan berbagai kondisi kehidupan akhirat.
Jadi, kitab ini sungguh-sungguh komprehenship mengupas tentang sejarah Islam, yang mana hati semua orang berkeinginan menelitinya, rasa dahaganya terobati setelah melihat berbagai keagungan sejarah kita umat Islam yang agung ini, yang memecahkan kedalam sejarah, yang pemah menjadi pemimpin dunia untuk beberapa abad lamanya, sejarah umat Islam pemah mengisi dunia dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, setelah kezhaliman dan penyaimpangan memenuhi dunia.
     Imam Ibnu Katsir -rahimahulloh-  meneliti tentang permulaan khalifah (orang pertama di muka bumi), kisah-kisah para Nabi – alaihi salam ajma’in-, bermacam-macam ujian yang menimpa umat manusia dan berbagai kisah peperangan yang membawa banyak korban (al malahim) dengan penelitian yang sangat mendalam, dia menyusun bahan-bahannya langsung bersumber dari Al Quran dan Sunnah Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam- . beliau -rahimahulloh- mengelaborasi antara tafsir dan sejarahnya, dia meneliti sejarah Islam hingga tahun 767 Hijriyah, menghimpun berbagai peristiwa dan biografi orang-orang terkenal.
Imam Ibnu Katsir -rahimahulloh-  menjadi murid langsung dari kedua tokoh ulama dari sekian tokoh yang ahli dalam bidang ini, yaitu Al Imam  Al Qasim bin Muhammad Al Birzali dan  Al Imam Syamsuddin Adz-Dzahabi, -rahimahumalloh-  ahli sejarah Islam.
Kitabnya ini banyak mengikuti jejak karya tulis yang dihimpun oleh kedua gurunya tersebut, dan dia menambahkan berbagai perkembangan sejarah yang terjadi setelah mereka berdua, dan peristiwa yang terjadi pada masa hidupnya hingga menjelang wafatnya pada sepertiga terakhir abad ke 8 Hijriyah.
     Imam Ibnu Katsir -rahimahulloh- , pada bagian terakhir pembahasan tentang berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi di sepanjang tahun 739 Hijriyah menjelaskan,
 “ inilah bagian terakhir peristiwa sejarah yang dicatat oleh guru kami Al Hafizh Alamuddin Al Birzali -rahimahulloh-  dalam kitabnya yang mengomentari catatan sejarah oleh Syaikh Syihabuddin Abi Syamah Al Maqdisi -rahimahulloh- , dan aku mengomentari kitab sejarahnya ini hingga pada masa hidup kami ini, dan aku telah menyelesaikannya secara tuntas mengenai catatan sejarah yang dibuatnya pada hari Rabu 20 Jumadil Akhirah 751 Hijriyah, dan hingga pembahasan inilah tulisanku tentang sejarah sejak penciptaan Adam hingga peristiwa pada masa kami, ini berakhir, segala puji bagi Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala- “
       Demikian juga, Ibnu Katsir pernah membaca kitab yang secara utuh membahas tentang sejarah yakni Tarikh Islam karya Imam Adz-Dzahabi -rahimahulloh- , dan dia mengutip dari kitab tersebut, serta memasukkannya ke dalam kitabnya Al Bidayah wa An-Nihayah ini, seperti langkah Ibnu Al Atsir -rahimahulloh- dalam Al Kamil.
Karena dia menyusun berbagai peristiwa sejarah berdasarkan tahun hijriyah sesudah Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam- berhijrah, lalu dia mengupas seluruh peristiwa dengan panjang lebar.
      Tidak ada seorang pun yang bergelar Al Hafizh seperti Ibnu Katsir -rahimahulloh-  dia menyampaikan sebuah riwayat dan membiarkan 'illat yang merusak keshahihannya tetap ada, serta mengabaikan membuka kembali riwayat tersebut tetap tertahan, tanpa diketahui ke-shahahihannya dari kelemahannya, bahkan dia memilih menyampaikan berbagai riwayat, sanad periwayatannya, dan berbagai penjelasan pendahulunya, memilah riwayat yang shahih dari yang dha 'if, dan mengemukakan dalil pendukung setiap penjelasan.
       Mayoritas ulama, antara lain Imam Al Mufassir Ibnu Jarir Ath-Thabari -rahimahulloh- dalam Tarikh karyanya, menceritakan bahwa mereka membebaskan diri mereka dari tanggung jawab ketika mereka menyampaikan apa yang mereka sampaikan hanya cukup dengan mengemukakan sanad-sanadnya saja, hal ini dinilai cukup maksimal dalam menjelaskan berbagai periode, yang mana pengetahuan tentang biografi, para tokoh terkemuka dan berbagai kondisi mereka termasuk sejumlah ilmu pengetahuan, yang mana para pencari ilmu apa lagi para ulama tidak luput dari pengetahuan, dan pengambilan sumber dari berbagai kitab yang ditulis di tangan para ulama semestinya dengan cara mendengar langsung, berbagai ajaran dan penjelasan, di samping terus-menerus mengamati perkembangan tahun demi tahun terus, kemudian abad demi abad terus mengalami perubahan dari segala sisi.
     Diantara yang paling jelas mengalami perubahan adalah ilmu pengetahuan yang agung ini, yakni berbagai riwayat hidup dan para periwayat, penilaian cacat dan adilnya periwayat, dan hanya diketahui oleh segelintir dari kalangan ulama. Jadi, tidaklah cukup hanya menyebutkan sanad pada hari ini, di mana banyak terjadi langkah-langkah yang salah dan kekacauan antara berbagai riwayat dan berbagai cetakan yang tidak benar, yang cukup menenangkan ke-shahihan riwayat dari  “illat yang merusaknya.
     Sungguh, menjadi sebuah kebutuhan yang sangat mendesak untuk meluruskan perjalanan yang agung ini, yang disebut-sebut sebagai satu dari sekian warisan dunia Islam, dan membebaskannya dari berbagai hal yang menimpanya seperti kesalahan membaca, distorsi, penghilangan dan pengacauan berbagai riwayat, yang mana revisi dari berbagai revisi sedikit luput dari hal-hal tersebut, jadi inilah dorongan yang kuat untuk melakukan pelumsan hal tersebut, dan mengemasnya dalam bentuk yang semestinya.
      Jadi, Tarikh karya Ibnu Katsir seperti telah dikemukakan, termasuk kitab yang sangat panjang dan mendalam pembahasannya, yang menghimpun berbagai peristiwa sejarah dan biografi orang-orang terkenal, dan menjelaskan perbedaan sanad yang menjadi sandarannya.
Kebohongan dan plagiasi banyak terjadi pada masa-masa akhir periode sahabat, dan para tabi'in menghadapi hal tersebut dengan obat yang paling utama dan efektif, yaitu memegangi sanad. Ibnu Al Mubarak -rahimahulloh-  mengatakan, memegangi sanad termasuk ilmu pengetahuan agama, kalau saja tidak ada ilmu pengetahuan tentang memegangi sanad, pasti seseorang akan berkata apa pun yang diinginkannya.
Ibnu Sirin -rahimahulloh-  menjelaskan, mereka tidak pernah bertanya tentang sanad yang menjadi pegangan, ketika fitnah terjadi, mereka berkata, sebutlah kami orang-orang yang menjadi sandaran kalian semua. Ulama dari golongan tabi'in dan pengikut mereka benar-benar memahami penyakit ini dalam waktu yang tidak menentu dari sejarah umat ini. Diletakkanlah dasar-dasar tentang riwayat hadits, penerimaan riwayat, penilaian cacat dan adil seorang periwayat, dan berbagai metode menceritakan hadits. Dan Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala-  mentaqdirkan, seperti dikemukakan oleh Abdullah bin Al Mubarak -rahimahulloh- , dengan kebenaran orang-orang yang ahli, penjelasan ini tidaklah semata-mata untuk membesar-besarkan orang yang berbohong, tidak pula klaim yang kosong, bahkan bertujuan untuk mengetahui kenyataan yang sebenamya, yang hanya bisa ditemukan oleh orang yang membaca dengan segenap jerih payah, usaha untuk menghasilkannya, dan penelitian yang telah mereka lakukan, maka Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala-  mentakdirkan untuk memilah yang shahih dari yang tidak shahih, dan orang-orang yang menghafal Sunnah Rasulullah .
      Banyak karya tulis yang bertemakan sejarah dengan beragam sudut pandang, yang dituangkan ke dalam An-Nihayah, bersumber dari materi itulah, struktur bangunan sejarah tersebut sampai ke berbagai generasi penerusnya dengan cara mengutip/meriwayatkan catatan sejarah para pendahulu mereka.
Banyaknya karya tulis tersebut, di samping keragaman waktu, kawasan, kecenderungan dan tujuan, telah meninggalkan warisan sejarah yang berlimpah jumlahnya, hanya saja warisan itu tidak luput dari sebagian kekacauan, kontradiktif dan kelemahan, hasilnya dari ini semua adalah ketidak tegasan dalam penulisan sejarah dan kesalahan dalam teks-teks yang membangunnya dan pelajaran yang diambil dari sejarah tersebut.
Kemudian, sesuatu yang sangat beresiko ini, sejumlah orang yang mengikuti keinginan nafsunya cenderung menyisipkan materi yang turut menyuburkan tercemarnya kebaikan sejarah umat ini dan para pendahulunya.
         Berawal dari semua inilah, sangat tampak keistimewaan penulis buku sejarah ini adalah orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari kalangan ulama ahli hadits, yang mengerti berbagai dasar-dasar periwayatan, karakteristik yang membedakan, kritik dan riwayat yang bisa diterima dan dan ditolak.
Keistimewaan ini terlihat dengan jelas dalam banyak pembahasan dari kitab ini, hanya saja masih ada dalam beberapa pembahasan lain dari kitab tersebut, yang terlewatkan, baik hal tersebut dalam segi teks berbagai hadits, dalam mengkritik berbagai riwayat, atau pun dalam menimbang berbagai hadits yang kontradiktif serta berbeda penjelasannya, seperti perbedaan tahun di mana peristiwa tertentu itu terjadi atau dalam penyusunan dua peristiwa atau lebih, dalam menjelaskan wafatnya seseorang, atau pun bukti-bukti yang menguatkan peristiwa tertentu dan seterusnya.
      Ibnu Katsir datang pada abad ke 8 Hijriyah, dan sebelumnya telah hadir banyak karya tulis selama enam abad, dan dia mempunyai bahan yang sangat luas, dan di hadapanya terbuka sesuatu yang secara kontrit tidak pernah diketahui oleh pendahulunya, karena setiap ilmu pengetahuan pada awal peletakannya terasa sangat sulit, kemudian terus-menerus mengalami perkembangan dan mendapat perhatian, sehingga mencapai titik kematangan.
Lantas, dia menyusun kitabnya ini, dan dia membuatnya seperti mengklarifikasi dan mencermati terhadap karya sebelumnya. Bahkan, tidaklah berlebihan kalau seseorang mengatakan, bahwa kitab ini hampir menjadi penutup jalan untuk menyusun kembali sejarah yang diawali dengan penciptaan makhluk serta kelanjutannya seperti berbagai kisah orang-orang terdahulu, kemudian memperluas dan menjelaskan secara detail tentang fase perjalanan hidup Nabi yang sangat harum, dilanjutkan sesudah itu dengan berbagai peristiwa dan berbagai informasi, yang di dalamnya berbaur berbagai peristiwa dengan berbagai biografi, tempat dengan manusia yang mendiaminya, kedua hal tersebut adalah materi pokok tentang ilmu sejarah, hingga beberapa tahun menjelang wafatnya.

Inilah edisi terjemah jilid 1,  dari Kitab Al Bidayah An Nihayah, karya Imam Ibnu katsir -rahimahulloh- , Insya Alloh Azza Wa Jalla HADIR DALAM EDISI LENGKAP .

Jilid 1 , berisi pembahasan :
 penciptaan langit dan Bumi,
 Penciptaan Jin dan Syaitan,
 Kisah Para nabi dari Nabi Adam alaihissalam – sampai Nabi Ishaq –Alaihissalam-


Al Bidayah wa An Nihayah [ Jilid 1 ]
Judul asli : Al Bidayah Wa An Nihayah
Penulis : Imam Ibnu Katsir -rahimahulloh-
Tahqiq : Syaikh Dr. Abdulloh bin Abdul Muhsin At Turki
Fisik : buku ukuran sedang, Hardcover,836 hlm
Penerbit : Pustaka Azzam
Harga Rp : -
Pemesanan ; albarroagency.blogspot.com sms : 08561105180