Selasa, 27 November 2012




Inilah rangkaian terjemah edisi lengkap 6 jilid  dari kitab At Tamyiz fi Talkhis Takhrij Ahadits Syarah Al Wajiz Al masyhur bi Talkhis Al Habir, sebuah kitab karya Imam Ibnu Hajar Al Atsqolani - rahimahulloh-  yang berupaya mentahrij hadits-hadits yang terkandung dalam kitab fiqih Syafiiyyah, Al Aziz Syarah Al Wajiz, tulisan Imam Abul Qosim Ar Rafi'i - rahimahulloh- [ w 623 H].
Imam Ibnu Hajar rahimahulloh  berkata tentang buku nya ini , "Aku telah memperhatikan takhrij hadits kitab syarh al wajiz karya Imam Abu Al Qasim Ar-Rafi'i semoga Allah membalas karyanya, yang dilakukan oleh sejumlah generasi baru (sezaman dengan beliau -red), diantaranya Al  Qadhi Izzuddin bin Jama'ah, Imam Abu Umamah bin An-Naqqasy, Al Allamah Sirajuddin Umar bin Ali Al Anshari dan Mufti Badruddin Muhammad bin Abdullah Az-Zarkasyi semuanya memiliki manfaat dan kelebihan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. 
Dan yang paling luas uraiannya serta paling baik penjelasannya adalah karangan guru kami, syaikh Sirajuddin. Hanya saja ia terlalu panjang dan berulang-ulang hingga sampai tujuh jilid. Kemudian aku melihat ia meringkasnya dalam satu jilid yang bagus dengan meninggalkan sejumlah penjelasan yang panjang padanya, maka aku pun berkeinginan  untuk meringkasnya menjadi sepertiga lebih kecil dari ukurannya, dengan tetap mengambil penjelasannya, dan alhamdulillah Allah telah menganugerahkan hal itu. Kemudian aku meneliti padanya sejumlah manfaat tambahan dari para pentakhrij yang tersebut namanya bersamanya, dan dari takhrij ahadits al hidayah  dalam fiqh Hanafi karya Imam Jamaluddin Az-Zaila'i; dimana ia mengingatkan padanya apa-apa yang  dijadikan dalil oleh para penentangnya. Aku berharap kepada Allah jika penelitian ini selesai ia dapat mencakup mayoritas dalil yang digunakan oleh 'para fuqaha dalam karya-karya mereka tentang masalah-masalah furu' (cabang), dan ini adalah tujuan yang mulia."

jilid ke 5 membahas :Pembagian fa’I, Ghanimah, Nikah, mahar, Khulu’, Thalaq, Kaffarat, nafkah.
Jilid ke 6 membahas: Murtad, Hukuman bagi Pezina, Khitan , Qurban dan Aqiqah.

Talkhishul Habir [ Edisi lengkap 6 Jilid ]
judul asli : At Tamyiz fi Talkhis Takhrij Ahadits Syarah Al Wajiz Al masyhur bi Talkhis Al Habir
Penulis : Imam Ibnu Hajar Al Atsqolani - rahimahulloh-
Fisik : Buku ukuran sedang, Hardcover, 624 hlm
Penerbit : Pustaka Azzam
Harga : via inbox fb atau call 08561105180

Jumat, 02 November 2012





Tafsir Imam Syafi'i
Penulis : Syaikh Ahmad Musthafa al-Farran
Penerjemah : Fedrian Hasmand, Fuad S.N., Ghafur S., Arya N.A.
Editor : Tim Almahira
Proofreader : Syarqy Aziz, Inda Hamidah
Muthala'ah oleh : M. Abdul Ghoffar
Desain sampul : Afra' Graphic Studio
Penataletak : Taufik Sholehuddin, Andre Nurwidodo Hartono
Cetakan 1, Februari 2008
Ukuran : 18 x 28 cm. 
Jilid : 3 jilid

Keistimewaan Tafsir Imam Syafi'i

Jika Imam Syafi'i menafsirkan suatu ayat, seakan-akan dia menyaksikan langsung proses turunnya ayat tersebut. Oleh karena itu, jika kita cermati secara saksama, Tafsir Imam Syafi'i memiliki banyak keistimewaan, di antaranya:
1.           Tafsir terkemuka yang paling dekat masanya dengan masa tabi'in dan tabi'ut tabi'in.
2.           Tidak ada ruang sedikit pun bagi kisah-kisah Israiliyat.
3.           Tafsir pertama yang menyinggung dan menjelaskan masalah khusus dan umum, mutlak dan muqayyad, yang terdapat di dalam nash-nash al-Qur'an, yang dihubungkan dengan hadis-hadis Rasulullah saw.
4.           Kefasihan dan kemudahan gaya bahasa yang digunakan disertai penjelasan yang detail, sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
5.           Dalam menafsir ayat non-hukum, Imam Syafi'i menggunakan kalimat singkat.
6.           Dalam menjelaskan masalah-masalah cabang (furu'iyah) yang berkenaan dengan ayat-ayat hukum, Imam Syafi'i memberi penjelasan panjang lebar.
7.           Sandaran Imam Syafi'i pada tafsir ayat sebagai dalil bagi pendapatnya yang berkenaan dengan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip dalam mazhabnya.
8.           Imam Syafi'i konsisten dalam bersandar pada mazhab salaf dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan akidah.
9.           Dalam menafsirkan ayat, Imam Syafi'i berpedoman pada sumber-sumber berikut secara berurutan:
o        Tafsir al-Quran menggunakan al-Quran
o        Tafsir al-Quran dengan menggunakan hadis
o        Tafsir al-Quran dengan menggunakan Ijma'
o        Tafsir al-Quran dengan menggunakan Qiyas
o        Tafsir al-Quran dengan menggunakan pendapat para sahabat
o        Tafsir al-Quran dengan menggunakan pekataan para tabi'in dan imam
o        Tafsir al-Quran dengan menggunakan bahasa Arab dan gaya bahasanya.
Syaikh Abu Zahrah telah mensinyalir langkah-langkah ini secara tidak berurutan. Dia mengatakan, "Imam Syafi'i telah menempuh jalan lurus tersebut, dia menggunakan al-Quran dan as-Sunnah untuk menetapkan suatu hukum. Jika as-Sunnah tidak ditemukan, dia akan menggunakan alat bantu dari perkataan sahabat, baik yang menyangkut hal-hal yag disepakati maupun yang diperselisihkan. Kalau tidak menemukan perkataan sahabat, dia menggunakan alat bantu sastra dan bahasa Arab, logika, dan qiyas."